Ayat - Ayat MU

Wednesday, July 10, 2013

Impianmu, kekuatan yang tersembunyi bagiku..



Malam itu aku persiapkan segala sesuatunya hanya untukmu, dihari ulang tahunmu. Sederhana memang, tapi aku berharap itu berkesan bukan cuma sekedar “berharga”.

Berhasil dan sesuai dengan rencana. Walau ada hal yang mengganjal. Sama seperti biasanya, tidak ada senyum “special” yg mengembang sekedar menggambarkan bahwa itu sangat berharga. Apa mungkin hadiah itu tidak sesuai dengan yang dia harapkan.  

Dan suasana malam itu menjadi sedikit berubah, walaupun sedikit terobati dari ucapan terima kasih beserta senyum dan kecupan mesra nya.

Ini yang sampai dengan kesekian bulan kebersamaan kita belum benar-benar aku pahami. Aku akan sangat mengejutkan di saat-saat tertentu dan akan sangat acuh di waktu yang sebenarnya tak butuh acuh. Jika ini kontes tahan-tahanan, mungkin aku sudah gubakan berbagai macam pilihan bantuan untuk setidaknya menenangkan hatiku agar tidak tersulut emosi.

Dan ini diperparah dengan adanya pesan ucapan selamat ualng tahun dari orang di masa lalu mu yang mungkin pernah sangat berarti, dengan panggilan kesayangannya untukmu. Bukan kesalahanmu memang, dan km menanggapinya biasa saja tapi cukup mengusik hatiku yang masih tidak nyaman dengan kejadian malam itu.

Pilihan pertama yang ada, yaitu marah. Lalu dengan perasaan cemburu, aku berusaha bersikap biasa walaupun tidak bisa bohong ada yang mengganjal. Berulang kali kamu bertanya tapi aku tidak punya cukup keberanian untuk mengungkapkannya. Aku sadar bahwa yang kamu butuhkan saat ini bukan keluh kesah atau protesku. Kamu sedang mengejar impianmu dan aku sedang membatasi diri utk tidak selalu menyulitkanmu dengan hal sama yang kamu benci. Sekalipun kamu selalu menuntuk keterbukaan tapi ada masa dimana memang aku harus diam dan menahannya karena mungkin hanya aku yg merasakan tapi tidak denganmu. Yang jika mungkin aku katakana akan merubah pandangamu tentang aku dan merusak konsentrasi tentang impianmu.

Aku hanya berharap kebaikan Tuhan, bahwa apa yang membuatku tidak nyaman ini akan berbalik menjadi nayama suatu saat nanti. Tidak ada pilihan lain selain menebalkan kesabaran dan pengertianku untuk dia yang sedang bertumbuh. Seperti janjiku dalam tulisan sebelumnya, aku hanya ingin memastikan kamu selalu baik-baik saja. Dan setidaknya aku tidak menjadi catatan harian kelam jika kamu “besar” nanti.

“Kebahagiaan itu kita yang tentukan. Maksimalkan kebaikan, minimalkan kesalahan. Susah memang tapi serahkan semuanya pada Tuhan, semua akan baik menurut waktu Nya”

No comments:

Post a Comment