Hening malam ku sendiri
Bintang bulan ku pandangi
Hari-hari ku lewati
Kenangan indah dengan mu
Masih terasa di hati
Rasa sedih tak bertepi
Tak ada cinta sejati didunia ini
Mungkin kau tercipta tuk pergi
Meski bayangmu di benak abadi
Saat ini dirimu telah pergi
Berdiri menanti kau kembali
Mungkin kau tercipta tuk pergi
Meski bayangmu di benak abadi
Saat ini dirimu telah pergi
Berdiri menanti, Berdiri menanti
Berdiri menanti kau kembali
Bayangmu kan abadi
Meski kau telah pergi
Disini ku berdiri
Menanti kau kembali
Ayat - Ayat MU
Monday, May 23, 2011
Saturday, May 21, 2011
Di Dedikasikan untuk mereka ( Badut - Badut PSSI )
Setiap manusia yang mencintai sesuatu pasti kan memperjuangkannya sampai pada batas maksimal. Sama halnya seperti seorang pemain bola kan memperjuangkan timnya sampai pada batas dimana bola itu tak mampu digiring lagi..
Saya mungkin sebagian kecil orang yang mengamati persepakbolaan Indonesia. Walaupun saya tak begitu paham mengenai permainan bola secara mendetail.
Saya prihatin dan kecewa bukan pada permainan mereka tapi kepada elemen – elemen di sekeliling mereka yang akhirnya berpengaruh kepada mental mereka sebagai pemain.
Ambil contoh kisruhnya PSSI. Entah apa yang ada di kepala mereka mengenai PSSI. Apakah sebagai ladang uang?? Atau sebagai tempat pamer kekusaaan??
Sebagaian dari mereka adalah orang2 pintar dalam bidangnya yang notabennya tidak akan berperilaku emosional karena dapat melihat suatu permasalahan dengan logika dan hati secara seimbang. Kongres yang dengan gampangnya di tutup hanya karena narasi – narasi yang tak jelas. Apa mereka tak memikirkan resiko nantinya setelah kongres di hentikan?? Itu kah yang dinamakan perjuangan?? Mereka tak tahan terhadap segala narasi negative yang membuat keputusan secara cepat tapi berakibat panjang. Itu semua tidak sebanding dengan perjuangan para anak bangsa yang rela meninggalkan keluarga dan kesenangan mereka demi sebuah kebanggan, INDONESIA !! GARUDA !!
Perjuangan TIMNAS ternyata tak sebanding dengan apa yang dilakukan oleh penguasa mereka. Mulut mereka memang berkata,
‘semua kami lakukan demi PSSI. Demi TIMNAS dan demi INDONESIA” buktinya mana?? Apa dengan orasi2 kalian yang tak berlandasan itu anda anggap sebagai salah satu perjuangan kalian?? Mana jiwa olahraga kalian yang selalu mengutamakan sportifitas dan loyalitas??
Kalau kalian ingin menjadi benalu pada sesuatu bukan di PSSI tempatnya, bukan di tempat para punggawa perjuang dengan segala kemampuan mereka. malu sama diri sendiri. Kalian pernah sadar gak?? Kalau apa yang kalian lakukan itu secara tidak langsung mendidik para pemain untuk mempunyai mental seperti kalian.
Kalian selalu memberikan target kepada tim berupa suatu eksklusifitas sebuah tim dengan kemenangan tapi apa yang kalian berikan??
Seandainya kalian seperti supporter sejati (bukan pendukung) yang mempunyai loyalitas tanpa batas, mungkin kalian akan mengerti apa jawaban dari pertanyaan2 masyarakat dan tentunya kalian akan paham bagaimana anda harus bersikap.
Thursday, May 12, 2011
FIKSIMINI
· TOLONG AKU !! Angkat aku dari perapian ini tuhan..
· UNTUK PEREMPUAN !! Jagalah dirimu seperti lelaki itu mencintai dirimu..
· JANGAN LAKUKAN !! Bila kamu tak bisa memilih..
· DIRIMU.. Adalah hal terindah..
· TAKUT.. Tak bisa memiliki dirimu seutuhnya..
· JANJI.. Tuhan janjikan keindahan ketika kita tak membutuhkannya lagi..
· KETIDAKWARASAN PADAKU.. Ketika Tuhan tak mengakui aku sebagai umatnya lagi..
· SEKARAT.. Aku butuh Tuhan saat ini..
Subscribe to:
Posts (Atom)