Ayat - Ayat MU

Friday, January 14, 2011

Coretan Kisah darah yg terhina..

Sampai sekarang aku gak pernah mengerti akan hal ini..
Entah apa namanya..

Masa yang lalu begitu tenang dan tak pernah berontak..
Apapun, dimanapun tak pernah terbesit tak nyaman..
Tak peduli apa kata orang sebaya..
Mungkin menganggap aneh ataupun kuno..
Tapiii…. Yaa… itulah….

Semakin beranjak.. semakin mengerti seperti apa..
Senang berhadapan dengan orang luas..
Segala yg bisa dikerjakan selalu dikerjakan..

Tapi tetap seperti ada penopang besar yg menghalangi langkah besarku..
Kemudian mencoba memecahkan penopang yg ada dengan beribu alasan karena hanya ingin merasakan arti sebuah kata sebebas burung merpati..

Ku akui.. hal bodoh pernah kulakukan dan aku mengakuinya..
Itu salahku dan mereka berhak menghardiknya dengan cara mereka..
Tapi jauh dari itu ada alasan yg mungkin tak pernah akan di mengerti..

Banyak kejadian yg ingin ku sampaikan tp tak pernah ada penampung yg kuat..
Ingin seperti kalian..
Memilki banyak kesempatan untuk bertukar pandangan..

Mereka terlalu kaku untuk ku buat seperti itu..
Semua bertambah ketika pengharapan mereka bertambah..
Ketika ada “anggota” baru..
Yaaa.. semua bergulat dengan keasyikan masing – masing..

Memang..
Tak pernah kekurangan apapun..
Keinginan secara materi, benda selalu terpenuhi..
Tapi di sisi lain ada ruang kosong yg belum mereka sentuh..
Ruang yg tau bagaimana aku di kehidupan luas..

Sampai aku mengenal kehidupan ku sendiri..
Mencoba mencari tempat sandaran yg nyaman..
Aku bisa terbahak.. aku bisa melupakan semua yg aku pikirkan..
Aku merasa saat seperti inilah ruang kosong itu tersentuh..

Ingin ku tunjukkan..
Inilah yg aku inginkan.. yg seperti ini..

Tapii..

Tak pernah ada respon yg berarti..
Mungkin bukan ini yg mereka harapkan..
Yg mereka inginkan..
mereka mau seperti yg “anggota” baru lakukan..

aku pernah ada pada masa itu walaupun tak secemerlang dia..
dan yg ku dapatkan hanya respon yg berbeda jauh di bawah dia..

aku iri..
aku iri dengan kalian yg bs terbahak bersama..
mencurahkan semua tanpa ada batasan..

aku ingin seperti itu..
aku ingin mereka bisa menerima apa yg aku lakukan..
aku ingin mereka mengerti caraku dengan segala ketidak mampuanku..
itu Cuma mimpi.. itu Cuma hayalan..
tak akan pernah aku merasakn yg seperti itu..

biarkan aku melenggang bebas dengan caraku..
beri aku kesempatan..ceri aku kepercayaan.. bahwa aku mampu..
setiap aku ingin menunjukkan setiap itu pula mereka seolah tak pernah merestui..

mungkin aku tak pernah memberi kebahagiaan yg mereka inginkan..
mungkin aku hanya memberikan kerumitan bagi mereka..
mungkin aku hanya bisa membuat mereka mengairi mata indahnya..

mungkin aku terlalu banyak memaksa hak ku tanpa melakukan kewajibanku..
mungkin kewajiban yg aku lakukan ini salah bagi mereka..

maaf jika aku tetap dengan caraku..
biarkan aku mengadu pada indahnya ombak lautan..
biarkan aku terbahak bersama mereka yg baru aku tau..
biarkan aku menjadi gunjingan orang lain..
karena bagiku tak ada berarti, yg tau kehidupanku adalah aku



yaa. Rabb..
aku mungkin lebih hina dari seekor binatang..
hingga aku merasa tak pernah pantas sujud pada MU..
tapi biarlah..
biar hanya aku yg hina.. jangan mereka..

yaa.. rabb..
suatu saat nanti..
saat aku tak bisa membahagiakan mereka dengan cara ku..
berikan mereka kelapangan untuk memaafkan ku dari aku berwujud segumpal dara sampai aku berwujud tanah..

doa ku hanya satu..
semoga “anggota” baru itu bisa membahagiakan dengan cara mereka..
dunia dan akhirat..

*maaf karena ketidaksempurnaanku membuat aku tak mapu membahagiakan mereka.. semoga rasa sayang ini mampu mengisi ruang hati kalian bahwa aku tetap mengalir di darah kalian J


By : Noni Wahyuni anak dari Sumarno & Sukarni serta Kakak dari Yuniar Dwi Saputri..